Alhamdulillah

Ucapan Alḥamdulillāh mencerminkan pengakuan terdalam bahwa segala bentuk pujian yang hakiki hanya milik Allah. Pujian dalam arti ḥamd bukan sekadar ucapan syukur atas nikmat, tetapi lebih luas: ia adalah pengakuan atas kesempurnaan mutlak yang ada pada Allah.

Semua kesempurnaan yang tampak pada makhluk hanyalah pancaran dan cerminan dari kesempurnaan-Nya. Maka, ketika manusia mengucapkan Alḥamdulillāh, sesungguhnya ia sedang mengakui bahwa tidak ada sumber kesempurnaan selain Allah, dan seluruh kebaikan yang terlihat di alam hanyalah perantara dari kemurahan-Nya.

“Alḥamdulillāh bukan sekadar ucapan, tapi harus dibuktikan dengan amal. Jika kita memuji Allah atas nikmat, maka gunakan nikmat itu sesuai kehendak-Nya.”
— al-Rāzī

Pujian sejati tidak boleh berhenti pada makhluk, sebab makhluk tidak memiliki kesempurnaan secara independen. Segala nikmat, baik berupa kehidupan, ilmu, keindahan, maupun kekuatan, hakikatnya bersumber dari Allah.

Dengan demikian, Alḥamdulillāh bukan hanya ekspresi rasa syukur, melainkan sebuah deklarasi tauhid yang mengikat hati, akal, dan lisan untuk kembali kepada Allah sebagai satu-satunya yang layak dipuji secara mutlak.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *