Puasa, Perbaikan yang Menguatkan Imunitas

Puasa bukan sekadar pengurangan kalori atau ritual spiritual—ia adalah intervensi biologis yang menyentuh inti sistem saraf dan kekebalan tubuh. Studi terbaru menunjukkan bahwa saat tubuh berpuasa, neuron di hipotalamus mengirim sinyal perbaikan ke sistem imun, bahkan sebelum makanan kembali dikonsumsi¹. Menariknya, persepsi lapar itu sendiri sudah cukup untuk memicu regenerasi sel imun dan aktivasi jalur penyembuhan².

Fasting triggers your brain’s natural repair system for stronger immunity.

Proses ini melibatkan penurunan aktivitas mTOR (mammalian target of rapamycin), yang biasanya menghambat perbaikan sel, dan peningkatan autofagi—mekanisme pembersihan sel yang memperkuat daya tahan tubuh³. Dalam konteks neuroimunologi, puasa menjadi semacam “reset biologis” yang menyelaraskan otak, sistem saraf, dan pertahanan tubuh secara simultan.

Puasa membangkitkan mekanisme perbaikan otak, menyalakan daya tahan tubuh yang lebih kuat.

Puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum. Ia adalah strategi pemulihan yang mengaktifkan kecerdasan tubuh, memperbaiki jaringan, dan memperkuat sistem imun dari dalam. Ketika dilakukan dengan kesadaran dan ritme yang tepat, puasa menjadi jalan pemulihan yang menyentuh hingga ke inti sel dan jiwa⁴.

¹ Arkadi Mazin, “Fasting Affects the Immune System via the Brain,” Lifespan.io, April 8, 2025.
² University of Manchester, “Scientists Cast New Light on How Fasting Impacts the Immune System,” News Medical, April 7, 2025.
³ ScienceNewsToday Editors, “Scientists Uncover Why Fasting Heals Some Immune Systems but Not All,” Science News Today, August 17, 2025.
⁴ Ibid.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *