Mereka yang Diberi Nikmat

“Ṣirāṭ al-Ladhīna An‘amta ‘Alayhim.” Siapa “orang-orang yang diberi nikmat” dari “jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat.” Dalam kerangka filsafat Islam, “an‘amta ‘alayhim” bisa dimaknai sebagai makhluk yang mencapai kesempurnaan eksistensial dan golongan yang disebut dalam QS An-Nisa: 69.

1. Makhluk yang mencapai kesempurnaan eksistensial

Nikmat di sini bukan hanya materi atau kenikmatan duniawi, tapi nikmat tertinggi berupa hidayah dan kesempurnaan wujud. Mereka adalah orang-orang yang telah menyempurnakan potensi akalnya, mengenal Tuhan secara rasional dan eksistensial. Jadi, “orang-orang yang diberi nikmat” adalah mereka yang telah menyatu dengan tujuan penciptaan, bukan sekadar orang baik secara moral.

2. Golongan yang disebut dalam QS An-Nisa: 69

“…maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: para nabi, para ṣiddīqīn, para syuhadā, dan orang-orang saleh…” Ayat ini bisa sebagai penjelasan eksplisit siapa yang dimaksud yakni mereka yang berada di puncak hierarki spiritual dan eksistensial.

Tafsiran Irfani (Spiritual-Mistik)

Dalam pendekatan irfani, “an‘amta ‘alayhim” bisa dilihat sebagai orang-orang yang telah mengalami tajalli (penyingkapan Ilahi) dan para salik yang telah mencapai maqam tertinggi

1. Orang-orang yang telah mengalami tajalli (penyingkapan Ilahi)

Mereka adalah para arif yang telah melampaui hijab dunia, menyaksikan hakikat Tuhan dalam segala sesuatu. Nikmat yang mereka terima adalah nikmat ma’rifah, bukan sekadar ilmu atau amal. Dalam irfan, nikmat tertinggi adalah fana’ fi Allah—lenyapnya ego dalam kehadiran Ilahi.

2. Para salik yang telah mencapai maqam tertinggi

Mereka telah melewati tahapan-tahapan spiritual: mujāhadah, tazkiyah, tajalli, hingga ittihād (kesatuan spiritual). Doa dalam Al-Fatihah adalah permohonan agar kita ditempatkan di jalan mereka, bukan hanya meniru mereka secara lahiriah.

Simbolik Rahmat dalam Ayat Ini: “An‘amta ‘alayhim” adalah simbol bahwa rahmat Allah tidak bersifat acak, tapi diberikan kepada mereka yang membuka diri secara total kepada-Nya—dengan akal, hati, dan amal.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *