Ihdinas-Siratal Mustaqim

Ayat “Ihdinas-siratal mustaqim” (Tunjukilah kami jalan yang lurus) dalam Surat Al-Fatihah adalah inti spiritual dari hubungan manusia dengan Tuhan.

Ayat ini bukan sekadar permintaan petunjuk, melainkan permohonan eksistensial yang mencerminkan perjalanan jiwa menuju kesempurnaan.

Tafsiran Filosofis

Dalam kerangka filsafat Islam, khususnya hikmah muta’aliyah (filsafat transenden), ayat ini bisa dilihat sebagai:

1. Permohonan untuk kesempurnaan wujud

“Sirat al-mustaqim” bukan hanya jalan moral atau sosial, tapi jalan ontologis—jalan menuju kesempurnaan eksistensi. Manusia, sebagai makhluk rasional dan spiritual, memohon agar dituntun dari wujud rendah (materi) menuju wujud tinggi (spiritual dan ilahi). Jadi, doa ini adalah permohonan untuk transformasi ontologis, bukan sekadar etika.

2. Petunjuk sebagai pancaran cahaya Ilahi

Hidayah dalam ayat ini dipahami sebagai nur (cahaya) yang memancar dari Tuhan ke dalam hati manusia. Jalan lurus adalah jalan yang mengarah langsung kepada Tuhan, tanpa penyimpangan, tanpa hijab. Dalam filsafat, ini disebut sebagai jalan tauhid, di mana segala sesuatu kembali kepada asalnya: Allah.

Tafsiran Irfani (Spiritual-Mistik)

Allamah Thabathabai juga dikenal sebagai seorang arif (sufi-filosof), dan dalam pendekatan irfani melihat, ayat ini memiliki makna yang lebih dalam:

1. Sirat sebagai jalan suluk (spiritual journey)

“Sirat al-mustaqim” adalah jalan para salik (penempuh jalan spiritual) menuju fana’ (lenyapnya ego) dan baqa’ (kekekalan bersama Tuhan). Doa ini adalah permohonan untuk dibimbing dalam perjalanan batin, melewati maqamat (tahapan spiritual) hingga mencapai ma’rifah (pengetahuan langsung tentang Tuhan).

2. Hidayah sebagai tajalli (manifestasi Tuhan)

Hidayah bukan hanya informasi atau arahan, tapi penyingkapan hakikat. Dalam irfan, hidayah berarti dibukakan tabir, sehingga hamba bisa melihat realitas Ilahi dalam segala sesuatu. Maka, doa ini adalah permohonan agar mata hati terbuka, bukan hanya pikiran.

“Ihdinas-siratal mustaqim” adalah permohonan total: akal, hati, dan ruh bersatu dalam satu seruan kepada Tuhan agar dituntun menuju hakikat tertinggi.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *